Dewasa ini, menjadi nampak bahwa umat manusia sementara bertarung dan berusaha menyesuaikan serta menyelaraskan hidupnya dengan arus globalisasi yang sangat besar. Umat manusia berada dalam periode baru sejarahnya, masa perubahan-perubahan yang mendalam dan pesat berangsur-angsur meluas ke seluruh dunia. Perubahan-perubahan itu timbul dari kecerdasan dan usaha kreatif manusia, dan kembali mempengaruhi manusia sendiri, cara-cara menilai serta keinginan-keinginannya yang bersifat perorangan maupun kolektif, cara bertindak dan berpikir terhadap benda-benda maupun sesama manusia. Tak terbendungnya arus globalisasi memaksa semua orang untuk benar-benar mampu mempersiapkan diri secara baik dan benar dalam berbagai aspek agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang merugikan diri sendiri. Terutama dalam aspek kerohanian, soal iman kepercayaan sebagai kekuatan hidup setiap manusia. Di era sekarang ini, potensi jatuhnya hidup kerohanian setiap orang sangatlah besar. Era globalisasi memaksa serta menawarkan banyak kenikmatan-kenikmatan dunia yang mampu menjadikan setiap individu kembali menyangkal iman kepercayaannya. Tentu ini menjadi sebuah masalah atau juga kejatuhan manusia yang perlu diperbaiki. Dampak dari perkembangan zaman dewasa ini tidak hanya dirasakan oleh sebagian orang saja atau hanya orang-orang di kota saja, atau bahkan di beberapa negara tertentu, namun setiap orang, individu pastinya sudah dan akan merasakan dampak dari perkembangan zaman saat ini, terutama bagi para generasi muda yang didalamnya terdiri dari para pelajar. Arus globalisasi yang tak terbendung menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar dalam mempertahankan integritas diri sebagai generasi muda gereja dan bangsa. Sungguh bahwa yang sangat merasakan dampak dari tawaran-tawaran atau kenikmatan-kenikmatan dunia yang tentunya bertentangan dengan semangat hidup serta aturan-aturan yang ada dalam masyarakat adalah para pelajar itu sendiri. Tidak heran bahwa pada situasi ini banyak pelajar yang mengalami kejatuhan atau sederhananya kaum pelajar yang tidak mampu mempertahankan integritas dirinya sebagai kaum intelktual.

Kejatuhan yang dialami oleh para pelajar dewasa ini, tentunya menunjukkan bahwa kurangnya persiapan diri yang baik dan benar dalam menghadapi setiap tantangan dan rintangan yang datang. Yang pasti bahwa gagal dalam menjadi orang beriman, bukanlah menjadi batu sandungan pilihan atau orientasi dari setiap pelajar. Namun dibalik adanya niat yang besar untuk menjadi pelajar yang taat terhadap iman, perlu adanya juga tindakan nyata dari setiap pelajar. Yang menjadi salah satu sumber penting dalam kekuatan melawan godaan duniawi adalah doa. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin membagi pengetahuan bahwa kekuatan doa di era sekarang ini menjadi salah satu kekuatan bagi para pelajar untuk tetap mendapatkan kekuatan dalam mempertahankan integritas hdiupnya yang memiliki masa depan. Secara khusus doa yang menjadi bahan pembahasan penulis pada kesempatan ini adalah doa Rosario. Dimana secara umum peran doa Rosario dewasa ini sangatlah penting terutama dalam mengobarkan semangat para pelajar terlebih khusus para pelajar di SMK Gonzaga Mbay.

Apa itu Doa Rosario

Secara etimologis Rosario berasal dari bahasa latin yaitu Rosarium atau dari akar kata rosa yang memiliki arti Bunga Mawar. Jadi rosarium atau Rosario sendiri mempunyai arti Mahkota Mawar. Jika dikontekskan dengan budaya masyarakat Eropa, pada umumnya bunga itu sendiri memiliki nilai atau arti yang sangat penting, yaitu bunga sebagai simbol atau tanda cinta dan juga hormat. Bunga mawar dikenal sebagai ratu dari semua bunga. Nah dari sini dapat pula kita simpulkan bahwa Rosario sendiri menjadi ratu dari semua doa devosi dan juga menjadi doa devosi yang sangat penting. Tidak heran bahwa pada umumnya banyak sekali umat kristiani yang menyatakan dan beranggapan doa Rosario sebagai doa yang sangat sempurna sebab didalamnya terkandung warta keselamatan yang mengagumkan.

Hal menarik lain yang dapat kita ketahui dari doa ini sendiri adalah, ketika kita melihat kembali pada masa dulu yaitu abad pertengahan umat kristiani memiliki satu kebiasaan yaitu merangkai atau menghias bunga mawar untuk kemudian diberikan atau dipersembahkan kepada Bunda Maria. Lalu dengan saat yang bersamaan sambil mengucapkan litani kepada Bunda Maria. Bunda Maria adalah Ibu dari Tuhan Yesus, dan pastinya hal ini sudah diketahui oleh banyak orang pada umumnya. Kebaikan serta bantuan yang diberikan Maria kepada umat manusia sangatlah besar. Bunda Maria punya peran penting dalam perkembangan Gereja sekaligus iman umat kristiani pada umumnya. Banyak sekali kesaksian-kesaksian orang atas mujizat atau kekuatan doa Rosario yang sudah pernah menyelamatkan orang dari setiap persoalan yang dihadapi dalam hidup. Kekuatan doa Rosario sendiri sudah diakui banyak orang mulai dari abad pertengahan. Dimana dalam perjalanan waktu Gereja mengalami kesulitan dalam mempertahankan eksistensinya, perang dimana-mana, dan yang paling nampak waktu itu adalah perang suci melawan Afganistan di Timur Tengah, doa Rosario menjadi salah satu doa yang waktu itu didoakan untuk kemenangan yang menyelamatkan Gereja. Dan benar saja bahwa waktu itu pasukan katolik memperoleh kemenangan. Lalu dari peristiwa itu banyak orang yang percaya bahwa salah satu kunci kemenangan pasukan Katolik adalah karena kekuatan dari doa Rosario itu sendiri. Dan banyak sekali orang-orang kudus dalam gereja Katolik yang mencintai doa ini serta para pimpinan Gereja menganjurkan kepada kita semua untuk selalu menggunakan doa ini di setiap perjalan panggilan hidup kita.

Rosario adalah doa yang sederhana tetapi sangat mendalam. Pada ufuk milenium ketiga ini Rosario tetap merupakan doa yang sangat bermanfaat, doa yang ditetapkan untuk menghasilkan panen kekudusan. Dengan mudah Rosario melebur dalam perjalan rohani orang kristiani. Sesudah 2000 tahun, doa ini sama sekali tidak kehilangan kesegaran awalnya. Memang benar bahwa, doa Rosario berciri khas Maria. Tetapi pada intinya Rosario adalah doa yang kristosentris.

Pentingnya Rosario bagi Kaum Pelajar di SMK Gonzaga Mbay

Umat kristiani pastinya mengenal satu sosok Paus yang memiliki pengaruh besar dalam mewartakan doa Rosario kepada semua orang. Nah paus tersebut adalah Paus Leo XIII. Dalam masa kepausannya, beliau sangat gencar mempromosikan devosi kepada Bunda Maria dengan mendorong semua umat untuk menjadikan doa Rosario sebagai doa yang penting dan harus didoakan setiap hari. Paus ini sendiri dikenal dengan banyaknya ensiklik-ensiklik yang dibuatnya berkaitan dengan Rosario. Berikut daftar ke-11 ensiklik Paus Leo XIII:, Supremi Apostolatus Officio, 1 September 1883, Superiore Anno, 30 Agustus 1884,Vi è ben Noto, 20 September 1887, Octobri Mense, 22 September 1891 -> mengenai Oktober sebagai Bulan Rosario,  Magnae Dei Matris, 8 September 1892,  Laetitiae Sanctae, 8 September 1893,  Iucunda Semper Expectatione, 8 September 1894,  Adiutricem Populi, 5 September 1895, Fidentem Piumque Animum, 20 September 1896, Augustissimae Virginis Mariae,12 September 1897,Diuturni Temporis, 5 September 1898. Plus satu surat apostolik Parta Humano Generi (8 September 1901). Dari sini dapat kita lihat bahwa tidak heran Paus Yohanes Paulus II menjuluki Paus Leo XIII sebagai “Paus Rosario.”

Doa Rosario sendiri mampu memberi kekuatan kepada para pelajar untuk tetap memperkuat iman dan pengharapan dalam menghadapi godaan duniawi saat ini.. Sehubungan dengan penjelmaan Sabda Ilahi, Santa Perawan sejak kekal telah ditetapkan untuk menjadi Bunda Allah. Berdasarkan rencana penyelenggaraan Ilahi ia ada di dunia ini menjadi Bunda Penebus Ilahi yang mulia, secara sangat istimewa mendampingiNya dengan murah hati, dan menjadi hamba Tuhan yang rendah hati. Dengan mengandung Kristus, melahirkan-Nya, membesarkanNya, menghadapkan-Nya kepada Bapa di kenisah, serta dengan ikut menderita dengan Putranya yang wafat di kayu salib, ia secara sungguh istimewa bekerja sama dengan karya Juru Selamat dengan ketaatannya, iman, pengharapan, serta cinta kasihnya yang berkobar, untuk membarui hidup adikodrati jiwa-jiwa. Oleh karena itu, dalam tata rahmat ia menjadi Bunda kita. Dengan mengetahui Maria sebagai ibu dari Tuhan Yesus, serta kedekatan dan kepercayaan Allah kepada Bunda Maria Sebagai pelindung Gereja maka, setiap doa Rosario yang dijalankan oleh setiap orang beriman termasuk para pelajar memberikan keteguhan dan keteduhan iman dalam mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi.

Salah satu bentuk kecintaan siswa-siswi SMK Gonzaga Mbay terhadap Bunda Maria adalah dengan berdoa Rosario pada setiap pagi sepanjang bulan Oktober. Praktisnya pelaksanaan doa dilakukan di masing-masing kelas pada setiap hari Senin, Rabu, Jumat. Sedangkan pada hari Selasa, Jumat dan Sabtu dilaksanakan di luar ruangan.  Penggunaan bahasa pada saat pelaksanaan doa Rosario dijalankan secara variatif, ada yang menggunakan bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris. Terlaksananya doa Rosario sepanjang bulan Oktober ini, bukan hanya sekadar penerapan tradisi gereja belaka, tetapi memiliki nilai yang lebih. Nilai-nilai yang dimksudkan adalah nilai pembentukan karakter masing-masing siswa. Siswa dilatih dan dibentuk untuk semakin mengenal dirinya, mengenal imannya dan mengenal hidupnya melalui kekuatan doa Rosario. Contoh dan keteladanan dari para guru dan pegawai dalam berdoa Rosario juga turut membentuk karakter siswa dalam membina kehidupan religius mereka.Selain itu, dengan berdoa Rosario, setiap pelajar di SMK Gonzaga dimampukan untuk mengenal Bunda Maria dan mencintai Bunda Maria sebagai Ibu yang melindungi dan menaungi perjalanan intelektual mereka di masa-masa yang akan datang.  Selain itu, siswa-siswi perlu menjadikan semangat hidup Bunda Maria sebagai pedoman hidup mereka. Karena hidup Bunda sendiri secara taat menjalankan perintah Tuhan. Sikap ketaatan Bunda Maria inilah yang seharusnya menjadi kebajikan utama bagi para siswa siswi dalam menaati peraturan sekolah, peraturan dalam masyarakat dan terutama menaati aturan gereja.

Doa Rosario sendiri merupakan sarana yang paling efektif bagi siswa-siswi SMK Gonzaga untuk mengembangkan komitmen untuk berkontemplasi pada misteri kristiani. Setiap siswa-siswi SMK Gonzaga yang mendaraskan doa ini dengan baik dan tulus tentu akan memperoleh kesegaran dalam jiwa, yang memampukan mereka tetap setia dan taat kepada orang tua dan kepada para guru yang mendidik mereka.